[Mengalahkan Kebenaran Demi Kebaikan]
Oleh Said Abi Nehla Juned
Ada seorang muda yg mrupkan murid yg ahli dlm hitung menghitung dan bhkn sdh mnjadi pemimpin dlm suatu instansi. Shingga suatu saat ia diberikan argumen oleh bapak tua bhwa 8x3 = 23. Otomatis ia menyangkal bhwa sbnr'a 8x3 adalah 24. Namun orng itu ttp tak mengerti, bhkn brani bertaruh dgn kepala'a (bunuh diri) jika 8x3 tnyta 24. Dan jk anak muda itu salah (23), mka ia mau menyerahkan kekuasaan'a. Akhir'a mereka dtng kpd sang guru n menanyakan prihal 8x3. Setelah mndngr kronologi kejadian, akhir'a sang guru membenarkan si bapak tua dgn mengatakan bhw 8x3 = 23, n mnyuruh murid'a menyerahkan kekuasaan'a. Bak petir menyambar di siang hari, anak muda itu tak hbs pikir, pdhl ia benar n bhkn mnjd murid kesayangan guru'a, namun guru'a mlh membenarkan si tua yg jls salah'a. Bhkn ia menyangka bhw guru'a tlh lupa ingatan atw ling-lung. Dgn penuh kesal n sakit hati, ia prgi dr kediaman guru'a, n tak prnh henti2'a mengomel sprti orng gila, krn tak habis pikir atas alasan apa guru'a itu memenangkan si tua. Stlh bbrp hari ia tak menemukan jwbn, akhir'a ia kmbl k hadapan guru'a seraya brtnya, gerangan apa yg menyebabkan ia lbh memilih orng yg slh. Guru'a mnjwb, "Apakah engkau tega menghilangkan 1 nyawa demi memenangkan ambisimu dlm kebenaran. Belajarlah mnjd bijak dgn melihat situasi n keadaan. Krn bukanlah arti suatu kekalahan jk engkau mengalah demi kebaikan..!!"
Posting Komentar
Posting Komentar